#NOSTALGIA
Tiba-tiba kangen banget
ama RDB…
Eitzzz… tunggu dulu, RDB
alias Radio Desa Brengkok. Hehehe…
Kalian masih ingat
kan??? Atau sudah lupa?
Okelah… saya akan
me-review sedikit tentang sejarah RDB (versi saya)
*SEJARAH RDB (Radio Desa Brengkok)*
RDB adalah singkatan
dari Radio Desa Brengkok, RDB adalah stasiun radio amatir yang pernah dimiliki
desa Brengkok, tepatnya pada akhir tahun 2007 sampai awal tahun 2008, lokasi
penyiaran Radio Bertempat di Balai Desa Brengkok. Radio ini didirikan atas
persetujuan Bapak kepala Desa Brengkok, serta peran para pemuda desa Brengkok
yg ingin menjadikan stasiun radio ini sebagai wadah untuk berekspresi.
Yang paling di tunggu-tunggu oleh para pendegar radio RDB (RDB
Lovers) adalah aksi kocak duo penyiar RDB dalam membacakan salam2 dengan gaya
khas mereka, mereka adalah bung Slamet (YASMUI) dan bung Qomsin. Radio ini
mengudara pada channel 96,3 MHz (kalo gak salah… dan sempet dua kali ganti
Channel), dan mulai siaran setelah maghrib sampai sekitar jam 10an malam,
tergantung kesibukan si penyiar di esok hari, jika penyiarnya besok gak
ngapa-ngapain siaran bisa sampai larut malam, dan kadang juga siaran di siang
hari, jika si penyiar libur ngantor.
Siaran RDB juga dapat diterima di wilayah sekitar Desa Brengkok,
yaitu Pambon, Moyoruti, Mboho, Lembor dan Wide (kata salah satu Surveyor RDB).
RDB punya sponsor abadi yaitu AM CELL yang terletak di Jl. Poros desa Brengkok
- selatan Perempatan Balai Desa Brengkok, meski hanya memberikan 1
nomer HP saja (Mentari), AM CELL selalu di sebut dalam setiap sesi siaran RDB.
Dulu di Brengkok memang belum booming Jejaring Sosial seperti saat
ini, jadi dengan adanya RDB ini diharapkan bisa menjadi hiburan bagi warga desa
Brengkok, khususnya para remaja. Mereka dapat berkirim2 salam,
curhat dan request lagu. Yang berkirim salam pun didominasi oleh
para remaja, salam ditujukan buat temen, buat pacar, buat keluarga, atau bahkan
salam buat dirinya sendiri yg diatasnamakan dr cewek yg ia suka (ex: B**i
Be-eF) bruakakak…, dan banyak juga para remaja yang sengaja nongkrong di kantor
RDB utk melihat langsung aksi gokil bung Slamet dan bung Qomsin. Dan di masa
itulah banyak muncul kumpulan anak muda atau Gank yang mengatasnamakan diri
mereka dengan nama yang aneh2, seperti WTC (Wak Ten Community) dan
MIFC (Mbak Ina Fans Club).
Sedangkan dari golongan para sesepuh yang sering kirim salam yaitu
Mbah Gamblang, tidak seperti para remaja yg kirim salam melalui SMS, mbah
Gamblang mengirim salamnya melalui sepucuk kertas yang diantar langsung oleh
utusannya ke kantor RDB. Satu lagi yang unik dari RDB, salam yang dikirim
melalui SMS, yang baru dikirim biasanya langsung di baca oleh penyiarnya,
sedangkan yang udah dikirim duluan biasanya gak di baca2. Kan pake HP, jadi
yang kirim SMS duluan ya numpuk di inbox paling bawah.
Namun masa jaya RDB tidak berlangsung lama, hanya bertahan sampai
sekitar 2 bulan. Banyak masalah yang mendera RDB, mulai dari krisis keuangan
sampai masalah antenna Radio yang terlalu pendek, sehingga menganggu antenna TV
warga sekitar, banyak warga yang rumahnya berada di sekitar lokasi Radio RDB
mengeluh karna TV mereka banyak semutnya sejak di didirikan RDB, termasuk TV ku
hehehe… dan diakhir masa hidup RDB, penyiar RDB sering gonta-ganti, dan mereka
pun tak seGokil bung Slamet dan bung Qomsin, mungkin bung Slamet dan bung
Qomsin punya kesibukan lain, dan itu yang membuat RDB Lovers kecewa. Dan
akhirnya RDB pun berhenti mengudara.
Demikian sedikit celotehan dari saya, jika saya ada salah kata
atau ada pihak yang dirugikan, saya mohon ma’af yang sebesar-besarnya. Ini juga
request dari beberapa temen yang mengirim pesan ke inbox saya, katanya mereka
menginginkan saya untuk menulis Sejarah RDB, nah.. ini sudah saya turuti. Namun
jika ada kekeliruan saya mohon ma’af yang sebesar-besarnya, hanya ini yang saya
tahu… dan harapan saya semoga Desa Brengkok kedepannya punya Radio Sendiri yang
melebihi RDB, sebagai sarana informasi bagi warga desa Brengkok dan Sekitarnya.
Terima kasih…
By: OAG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar