TEMPATNYA ORANG PENGEN PINTER

15 November, 2014

KOKY Bakery di Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan Berkat PNPM Mandiri Perdesaan

                                      Kelompok Ibu-ibu yang membuat usaha kue “KOKY BAKERY”

Sebelumnya tidak pernah ada yang menyangka bahwa di Desa Brengkok terdapat usaha pembuatan kue yang berkembang pesat. Awalnya mereka hanyalah sekelompok ibu-ibu dengan 12 orang anggota, yang ingin sekali mempunyai ketrampilan membuat kue. Adanya program PNPM Mandiri Perdesaan membuat mereka bersemangat mengajukan usulan “Pelatihan Ketrampilan Membuat Kue Manis dan Kue Kering” dengan dana pelatihan waktu itu sebesar Rp 8.440.000. Usulan tersebut sempat menjadi pertentangan dan perdebatan banyak pihak, terutama pihak desa, dikarenakan nilai usulan sangat kecil dibandingkan usulan kegiatan sarana prasarana desa lainnya. Memang dilematis, namun tekad dan kemauan yang kuat tidak menyurutkan langkah untuk mewujudkannya. Akhirnya, terdanailah   usulan pelatihan keterampilan Desa Brengkok pada tahun 2009. Pasca pelatihan membuat kue manis dan kue kering, mereka langsung praktek bersama dengan peralatan sederhana dan manual yang dimiliki anggota kelompok. Tidak ada peralatan modern. Bahkan untuk membeli bahan membuat kue pun kelompok iuran Rp 15 per orang, untuk mencoba praktek satu resep. Dan hasilnya ternyata tidak sesuai harapan. Berbeda dengan rasa yang didapatkan waktu pelatihan. Ternyata pembuatan kue yang dibuat dengan peralatan seadanya membuat hasil yang kurang maksi-mal. Kebetulan kelompok ini sebelumnya adalah bagian dari kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) yang dapat mengakses pinjaman dana SPP di kecamatan sehingga mengajukan pinjaman sebesar Rp 30.000.000, yang dikelola bersama untuk membeli peralatan kue yang lebih modern dan lengkap. Dana tersebut digunakan untuk membeli bahan/resep dan peralatan lengkap.  Orang-orang di desa kemudian mendengar kegiatan usaha “Koky” dari mulut ke mulut. Satu dua orang mulai ada yang mencoba memesan kue bikinan kelompok ini. Seiring berjalannya waktu, usaha ini pun mulai dapat berjalan. Kini, semakin hari kesibukan semakin bertambah. Pesanan dan permintaan kue semakin banyak. Bahkan “Koky” mulai dikenal masyarakat luas. Tahun 2010 kembali kelompok ini mengajukan pelatihan membuat kue/jajan pasar 12 paket (basah dan kering). Untuk lebih mengembangkan kapasitas dan kemampuan serta mengembangkan usaha sesuai permintaan pasar. Usaha mereka semakin berkembang dengan menyewa tanah di depan pasar Desa Brengkok, membangun sebuah toko kecil, dan mempekerjakan pemuda pengangguran untuk membantu menjaga toko kue. Usaha ini dikelola dengan baik menjadi usaha bersama di desa, dan bahkan mendapatkan dukungan pemerintahan desa untuk diperjuangkan menjadi BUMDes.

Gambaran tersebut di atas merupakan salah satu contoh keberhasilan pelaksanaan pelatihan ketrampilan di masyarakat. Dengan dukungan pendanaan dari PNPM Mandiri Perdesaan melalui usulan regular program, kegiatan pelatihan keterampilan ternyata dapat berkembang pesat, dan menjadi peluang munculnya kegiatan ekonomi produktif desa. Bahkan keterbatasan modal usaha kelompok dapat ditunjang dengan keberadaan dana bergulir masyarakat yang dikelola oleh UPK PNPM Mandiri Perdesaan yang ada di setiap kecamatan. Demikian juga apabila ada permasalahan di kelompok masyarakat untuk lebih mengembangkan usaha produktif kelompoknya, dapat mengajukan kembali pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan kelompok secara berkelanjutan. Peningkatan kapasitas masyarakat lainnya juga akan semakin berkembang seiring perkembangan usaha ekonomi produktif masyarakat. UPK PNPM Mandiri Perdesaan selama ini mengelola dana bergulir yang tidak mampu terserap secara maksimal dan produktif oleh masyarakat, disebabkan masih banyaknya kelompok pemanfaat yang menggunakan pinjaman untuk konsumtif. Bahkan kemudian banyak berkembang permasalahan tunggakan kelompok yang semakin hari semakin bertambah besar. Dengan semakin banyak pelatihan keterampilan yang berkembang di masyarakat, akan semakin mendorong tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi produktif di desa.
Penyerapan dana bergulir masyarakat juga akan semakin berkembang sesuai pertumbuhan usaha produktif desa. Dan, tentu saja hal ini akan secara otomatis meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa melalui keberadaan PNPM Mandiri Perdesaan. (*Sumber : Bapemas Jawa Timur)